Membuka Blocked Account di Deutsche Bank

Update : Per Mei 2018, pihak Kedutaan Jerman mengeluarkan aturan baru tentang Blocked Account (Sperrkonto) yang bisa dibaca di sini

 

Setelah 2 tahunan jungkir balik masukin scholarship application (dan ditolak melulu), akhirnya thanks God ada kesempatan buat sekolah lagi di Jerman.  Bermula dari tawaran bu dosen pembimbing tahun 2014 buat bantuin workshop di kampus.  Ternyata workshopnya merupakan program DAAD yang dilaksanakan oleh University of Duisburg-Essen, Jerman.  Salah satu instruktur workshopnya adalah dosen di jurusan Environmental Toxicology.  Singkat cerita, saya ngobrol – ngobrol dengan beliau dan ternyata jurusannya lumayan menarik, nyambung sama TA saya, dan kuliahnya dilaksanakan dalam bahasa Inggris.  Setelah 2 tahun berselang, saya coba apply ke MSc Environmental Toxicology dan puji Tuhan keterima.  Saat ini saya masih ngurus visa sih (tepatnya baru hari ini masukin aplikasi).

Kali ini saya mau share sedikit pengalaman membuka rekening blocked account di Deutsche Bank Jerman.  Rekening ini merupakan salah satu persyaratan wajib untuk yang mau kuliah di Jerman karena ini adalah bukti bahwa selama 1 tahun pertama di Jerman, pembiayaan finansial kita udah ke-covered.  Rekening ini bakal diisi dengan sejumlah dana sebagai pembiayaan selama setahun dan setiap bulannya jumlah dana yang dapat diambil dibatasi (hence the term blocked account).  Kalau dapat beasiswa, biasanya bukti rekening ini diganti dengan semacam letter of guarantee dari funder.

Saya pertama kali ngurus ini tanggal 12 Juli (masih inget), waktu itu saya membawa fotokopi paspor dan form pembukaan rekening Deutsche Bank, lalu hasil legalisir saya kirim sendiri ke DB Jerman, tadinya supaya bisa di-track.  Setelah 2 minggu saya dapat e-mail dari DB yang isinya: permohonan pembukaan rekening saya ditolak.  Ternyata, waktu saya ngurus itu (Juli 2016) pas banget dengan DB update peraturan dan jumlah dana yang diperlukan di Blocked Account.  Jadilah saya mengulang proses pembukaan rekening

Yang harus disiapkan untuk membuka rekening adalah :

• fotokopi paspor di kertas A4 (dan aslinya)
• formulir pembukaan rekening dari Deutsche Bank yang sudah diisi di komputer
• Rekening koran 3 bulan terakhir yang berisi nominal uang yang diperlukan untuk mengisi sperrkonto .  Kalau bisa ini dalam bahasa Inggris, waktu saya ngurus, saya minta surat referensi dari bank, supaya lebih meyakinkan
• Zulassung atau LoA dari universitas/kursus bahasa

Dokumen – dokumen tersebut dilegalisir dan dicap di Konsuler Kedutaan Besar Jerman.  Tempatnya di Jl. M. H. Thamrin no 1, di lantai 1.  Di sana bilang ke satpam kalau mau ke konsuler, nanti peralatan elektronik akan dititip di locker, lalu kita ke konsuler ambil nomer antrian dan tunggu dipanggil.  Nanti petugas akan minta kita tandatangan formulir DB (Deutsche Bank) , men-cap dokumen kita, dan kita akan diminta membayar biaya legalisir + kirim ke Jerman sebesar 540 ribu rupiah (Agustus 2016)

Setelah 3 minggu, datang deh e-mail dari DB (setelah harap – harap cemas takut ditolak lagi) yang menyatakan rekeningnya sudah kebuka.  Di sana akan ada nomer rekening, kode IBAN dan SWIFT untuk mentransfer dana dari bank Indonesia ke DB.  Proses transfer sendiri makan waktu 3-8 hari kerja, tergantung layanan dari bank masing- masing.  Setelah diterima, akan ada e-mail dari DB yang menyatakan bahwa rekening kita sudah terisi. Nah bukti ini yang diperlukan untuk mengajukan visa.

Saya sempat beberapa kali e-mail DB (karena watir) tapi gak dibalas.  Nah untuk pertanyaan-pertanyaan umum, saya baru tahu belakangan kalau kita bisa tanya ke twitternya CS DB : @DeuBaService . So far saya beberapa kali nanya dan cukup responsif.  Lumayan buat make sure, walaupun mereka memang ga bisa jawab kalau udah menyangkut hal confidential dan internal, apalagi spesifik buat application yang lagi diajukan .

Advertisement